Sekolah IT Unggul Literasi: Rekomendasi Buku Non-Fiksi dari Civitas IDN Boarding School
- By Ilham
- May 28, 2025

Rekomendasi Buku Non-Fiksi, Wajib Baca!
Artikel ini menyajikan rekomendasi buku non-fiksi yang bisa menjadi bekal untuk siapapun. Berikut ini adalah buku-buku yang direkomendasikan langsung oleh anggota Komunitas Literasi IDN yang merupakan civitas pegawai IDN Boarding School. Mulai dari “Filosofi Teras” karya Henry Manampiring, “Atomic Habits” karya James Clear, hingga Buku “Azan Terakhir di Andalusia”. Yuk, gali hikmah dari buku-buku rekomendasi berikut dan temukan buku yang mungkin akan mengubah cara Anda mendidik, memimpin, dan berpikir.
1. Sekolahnya Manusia Karya Munif Chatib
Penulis : Henry Manampiring
Pembaca : Bobi Wahyu Saputra, S. Kom.
Pada salah satu bagian dalam buku Sekolahnya Manusia ini mengangkat pentingnya ruang kelas dan lingkungan belajar yang mendukung proses pendidikan. Desain ruang yang nyaman dan terorganisir dapat meningkatkan konsentrasi serta minat belajar siswa. Buku ini memberikan gambaran praktis bagaimana menciptakan suasana yang kondusif, sehingga guru dan siswa bisa berinteraksi secara optimal, serta tips-tips lainnya yang disertai dengan praktik dan bukti yang sudah pernah dihasilkan. Buku ini sangat relevan bagi pendidik yang ingin menghadirkan inovasi dalam metode belajar sekaligus membangun iklim sekolah yang positif dan ramah.
Saya seperti merasa dibangunkan dari tidur pulas. Masih di bagian pengantar dari buku ini, saya mendapatkan banyak informasi yang menggugah. Ternyata beliau menggandeng seorang arsitek dalam buku penulisan tersebut. Yang tentu beliau seorang ahli atau spesialis dalam bidang penataan ruangan. Dan saya tergugah kembali ketika disampaikan bahwa dinding dinding kelas dapat berbicara bahkan mengajar. Membenarkan fakta, saya jadi teringat memori saat SD bahwa di kelas ada foto pahlawan yang menguning, tidak berpindah hingga bertahun-tahun.
Selain itu beliau memberikan sebuah analogi hidangan makanan sangat ringan, namun ditutup dengan otak reptil ke neo-korteks menunjukkan beliau memiliki intelektual yang tinggi. Disampaikan pula bahwa 70% membantu proses belajar adalah angka yang fantastis. Pameran karya siswa adalah puncaknya dalam refleksi belajar dan menghebatkan setiap siswa.
2. Filosofi Teras
Penulis : Henry Manampiring
Pembaca : Bobi Wahyu Saputra, S. Kom.
Buku best seller ini tidak lepas dari perhatian civitas IDN. Filosofi Teras adalah panduan praktis untuk mengelola pikiran dan emosi agar tetap tenang menghadapi berbagai tekanan hidup. Buku ini mengajarkan cara menyikapi masalah dengan kebijaksanaan dan kesederhanaan, sehingga pembaca bisa lebih fokus dan tidak mudah terombang-ambing oleh stres. Bagi pendidik dan siswa, filosofi ini sangat membantu untuk menjaga ketenangan mental di tengah tuntutan dan tantangan sehari-hari, memperkuat mental agar mampu beradaptasi dan bertahan dalam situasi sulit.
3. Filsafat Pendidikan Islam
Penulis: Dr. Toto Suharto, M.Ag.
Pembaca: Mansur Ritonga, Lc., M.Pd.
Bukan untuk mencari sebuah kebenaran, filsafat digunakan untuk mencari opsi-opsi atau alternatif dalam menemukan sebuah jawaban dari permasalahan saat ini. Kali ini, saya telah membaca buku yang berjudul Filsafat Pendidikan Islam yang mengajarkan beberapa teori teori apa itu pendidikan Islam, tujuannya apa, apa saja langkah-langkah untuk menggapai sebuah tujuan tersebut, yang diambil dari beberapa pendapat para ahli. Buku ini menyelami prinsip-prinsip pendidikan yang berakar pada nilai-nilai Islam. Pendidikan dalam perspektif ini menekankan pembentukan manusia utuh, yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga kuat dalam akhlak dan spiritualitas. Buku ini memberikan landasan teoretis dan praktis untuk membangun sistem pendidikan yang berkarakter dan bermakna. Sangat penting bagi para pendidik yang ingin memadukan ilmu dan nilai dalam membentuk generasi masa depan.
4. Atomic Habits
Penulis : James Clear
Pembaca: Muhammad Ifam Adrian, B.A.
Buku ini menjelaskan bahwa istiqomah dalam perubahan kecil dapat membawa dampak besar dalam jangka panjang. Saat membaca Bab 3 ”How to build better habits in 4 simple steps”, saya termenung dengan 2 step pertama yaitu Cue (Isyarat) & Craving (keinginan). Yang mana intinya hanya satu, “sebenarnya apa yang aku inginkan?”
Selama ini kita selalu bertanya tanya “bagaimana cara menumbuhkan minat baca anak-anak IDN?” Kalau sampai sekarang kita belum bisa menemukan jawabannya, mungkin problemnya bukan di jawabannya, tapi di pertanyaannya. Coba kita ubah pertanyaannya menjadi “bagaimana cara kita menumbuhkan minat? Karena kalau kita sudah tahu minat kita apa? Keinginan kita apa? Ingin tahu apa? Kita pasti akan menggali informasi apapun dan di manapun termasuk lewat buku.
Sebagai sekolah berbasis pesantren, poin utama kita adalah mencari minat siswa, bisa kita tanyakan kepada siswa minat mereka apa? Ketika contoh banyak siswa yang minat buku dalam bentuk cerita seperti novel, mari coba kita diskusikan atau tanya kepada ahli perpustakan penulis/judul novel mana yang sesuai minat siswa dan sekiranya tidak berbenturan dengan syariat.
Atomic Habits mengajarkan bahwa perubahan besar bisa dicapai melalui kebiasaan kecil yang konsisten. Buku ini menyajikan strategi membangun dan mempertahankan kebiasaan baik dengan cara yang mudah diterapkan. Dalam dunia pendidikan, kebiasaan belajar yang teratur dan positif akan membentuk karakter disiplin dan meningkatkan prestasi. Buku ini menginspirasi agar setiap individu sadar bahwa langkah kecil sehari-hari sangat menentukan keberhasilan jangka panjang.
5. Habis Gelap Terbitlah Terang
Penulis : R.A. Kartini
Pembaca : Deni Aditya
Berikut ini adalah sebagian catatan yang saya dapat dari buku berjudul “Door Duisternis tot Licht” karya R.A. Kartini. Dengan judul Indonesianya yang masyhur, “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Tidak ditemukan pernyataan dari Kartini bahwa Belanda adalah penjajah. Bahkan beliau berkesimpulan hadirnya mereka sebagai “Malaikat Penyelamat” yang membawa penerangan ilmu dan budaya yang jauh dari takhayul. Sangat masuk akal jika Kartini tidak menganggap mereka penjajah. Karena ia hidup di lingkungan bangsawan yang tidak merasakan penderitaan seperti kaum petani dan kaum rendah lainnya. Bahkan keluarga nya terhitung sangat dekat dengan Belanda. Namun, ayahnya yang seorang bupati Jepara bukanlah orang yang zolim (Londo ireng) seperti bupati kebanyakan di masa itu. Ayahnya banyak memberikan kesejahteraan untuk rakyatnya.
Dakwah Islam yang ada pada saat itu sangat tidak clear. Banyak ditemukan hukum-hukum islam yang merupakan hasil comot sana-sini. Alhasil terciptalah aturan-aturan budaya turun temurun yang dikaitkan dengan “hukum Islam”. Sayangnya, tiap pria penganut islam diperbolehkan memiliki empat istri atau lebih. Kami menyadari bahwa dia (seorang istri) bukanlah satu-satunya wanita. Kami paham betul kesengsaraan yang dialami oleh wanita yang diakibatkan kebiasaan Islam tertentu yang memudahkan kaum pria tapi disisi lain menyengsarakan wanita. Namun, bila sang suami mau bercerai maka dia akan dapat mengusir istrinya kapanpun dia mau. Sang istri pun harus membayarkan sejumlah uang (jika mengajukan cerai). Bukankah itu menyedihkan?
Bagaimana sebuah bangsa akan bangkit jika wanitanya dilemahkan oleh lingkungan itu sendiri? Sedangkan manusia pertama kali belajar adalah dari seorang wanita, yaitu ibu. Karya RA Kartini ini merefleksikan perjuangan perempuan untuk memperoleh pendidikan dan kebebasan dari tradisi yang membatasi. Buku ini menekankan bahwa kemajuan suatu bangsa sangat bergantung pada pemberdayaan perempuan, yang merupakan pendidik pertama bagi anak-anaknya. Kartini mengajak pembaca untuk memahami pentingnya menghapus ketidakadilan sosial dan membuka akses pendidikan yang luas bagi semua.
6. Semoga Lelah Berbuah Berkah
Penulis : Dwi Suwiknyo
Pembaca: Luluk Yulianti
Buku ini disampaikan dengan bahasa yang sangat sederhana. Topiknya pun sangat berkaitan dengan apa yang sedang kita jalani sekarang: work life. Buku ini membahas tentang dunianya orang bekerja yang nggak selalu baik-baik saja. Kadang ngerasa burnout. Kadang ngerasa toxic sama diri sendiri karena workaholic. Kadang ngerasa pengen nyerah saja. Namun, penulis senantiasa memberikan wejangan kepada pembaca untuk refleksi diri, mengingat perjuangannya sejauh ini, mengingat apa tujuan dia bekerja.
Lelahmu menjadi lillah. Tidak semua orang bisa meresapi makna dari kata-kata ini. Seringnya kita bekerja untuk mengejar dunia saja, cuan cuan dan cuan. Tak heran jika yang kita rasa hanyalah kepuasan sementara dan rasa lelah yang datang bertubi-tubi karena menghadapi jobdesk yang tak ada hentinya. Namun, ketika kita menyematkan nama “Allah” dalam setiap detik kita bekerja untuk mencari ridha-Nya, rasanya akan berbeda, meski kita merasa sangat-sangat lelah dan ingin menyerah. Ada selimut yang akan membuat kita tenang dan bertahan, yakni rangkulan Allah yang akan selalu mendampingi kita dalam setiap langkah.. Don’t worry, Allah is always by our side..
Buku ini mengangkat realitas tantangan dalam dunia kerja yang sering kali menimbulkan kelelahan dan stres. Penulis mengajak pembaca untuk merefleksikan kembali tujuan dan niat di balik perjuangan mereka, agar lelah yang dirasakan dapat bermakna dan membawa berkah. Inti pesan buku ini adalah pentingnya keikhlasan dan pengabdian, yang dapat menguatkan hati meski di tengah kesulitan. Buku ini sangat relevan untuk pendidik dan pekerja yang ingin memaknai kerja sebagai ladang amal dan keberkahan.
7. Azan Terakhir di Andalusia
Penulis: Nicko Pandawa dan Sayf Muhammad Isa
Pembaca : Ezra Salwa
Sejujurnya pemantik mau beli dan baca buku ini adalah pertanyaan, “Kenapa peradaban Islam hari ini mundur? Padahal Islam pernah menjadi pusat peradaban dunia”. Buku ini mengajak kita mengarungi episode-episode peradaban Islam di Eropa, Afrika, hingga Asia termasuk negeri yang kita cintai ini. Penulis mengingatkan bahwa membaca sejarah keruntuhan sama pentingnya dengan membaca sejarah kebangkitan. Bahasa yang digunakan ringan dan dijelaskan cukup detail jika ada istilah asing sehingga cocok untuk saya dan kita yang ingin mulai membaca sejarah. Dari buku ini saya belajar bahwa awal keruntuhan peradaban adalah meninggalkan syariat-syariat Islam dan memberikan amanah kepada yang bukan ahlinya.
Buku ini mengulas sejarah gemilang dan keruntuhan peradaban Islam di berbagai wilayah dunia. Penulis mengajak pembaca memahami sebab-sebab kemunduran yang berkaitan dengan meninggalkan prinsip syariat dan amanah. Dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti, buku ini memberi pelajaran penting bagi generasi sekarang agar dapat belajar dari sejarah dan menjaga kelangsungan peradaban. Sangat cocok bagi pembaca yang ingin mengenal kembali akar sejarah dan makna perjuangan peradaban Islam.
Nah! Itu dia 7 rekomendasi buku non-fiksi dari para civitas akademika IDN yang sempat dibagikan melalui Komunitas Literasi IDN. Adakah buku yang menarik untuk segera dibaca?
Bagaimana Jadinya Jika Guru Hanya Mengajar tapi Tidak Membaca Buku?
Literasi adalah fondasi utama dalam membangun peradaban dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Guru dan tenaga kependidikan tidak hanya bertugas untuk menghidupkan literasi di kelas dan mendorong siswa untuk membaca. Justru sebelum menginstruksikan siswa untuk membaca, hal tersebut harus dilakukan terlebih dulu pada diri sendiri.
Di Yayasan IDN, kami percaya bahwa seorang pendidik tidak hanya mengajar dan membuat kebijakan sekolah, tapi juga terus belajar dan mengasah wawasan melalui buku. Beragam buku yang dibaca oleh civitas akademika di Yayasan IDN yang menaungi berbagai jenjang pendidikan seperti IDN Boarding School dapat menjadi sumber inspirasi dalam mengelola pendidikan dan kehidupan sehari-hari.
Sekarang, membaca buku tidak lagi sulit! Akses ke buku-buku gratis sudah sangat mudah. Seperti memanfaatkan aplikasi Ipunas. Berbagai rekomendasi buku non-fiksi maupun fiksi tersedia dan dapat dibaca kapan saja. Tidak ada lagi alasan untuk tidak membaca buku, apalagi alasan jika buku sulit didapatkan dan harganya sulit dijangkau.
Apa buku yang mengubah cara Anda berpikir sebagai pendidik dan tenaga kependidikan?
Pertanyaan ini sederhana, tapi jawabannya seringkali menjadi penentu arah dan gaya seseorang dalam menjalani peran sebagai guru, manajer lembaga pendidikan, atau penggerak literasi.
Di Yayasan IDN, para penggerak pendidikan tidak hanya membaca buku, mereka menghidupkan isinya dalam keseharian mereka. Dari manajer HRD, dosen politeknik, guru, hingga bendahara sekolah, semua punya referensi yang memperkaya cara berpikir dan bertindak. Semua civitas akademika IDN telah membagikan rekomendasi buku bacaan mereka melalui Komunitas Literasi IDN: Ruang Baca dan Karya IDN.
Kenalan Sama Sekolah IT Unggul Literasi: IDN Boarding School
Yayasan IDN merupakan lembaga yang menaungi SMP-SMK IDN Boarding School. IDN Boarding School merupakan sekolah pesantren dengan fokus kurikulum Teknologi Informasi (IT). Tersedia 3 jurusan yang paling dibutuhkan industri masa kini: TKJ, RPL, dan DKV. Murid IDN tidak hanya dibimbing oleh para profesional di bidangnya, namun oleh orang-orang yang cakap di dunia literasi. Kecakapan literasi yang dimiliki oleh pengajar dan pegawai IDN dapat memberikan pengaruh yang signifikan pada peningkatan minat baca buku dan menulis para siswa, sehingga siswa tidak hanya akan kompeten di bidang IT namun mampu menjadi individu yang gemar membaca buku dan tinggi daya literasi.
Kenalan lebih jauh dengan IDN Boarding School! Kunjungi dan daftarkan diri melalui website idn.sch.id!