September 26, 2025
Komunitas Literasi IDN

Gramedia Jalma & Foreword Library: Baca Buku Gratis dengan Vibe Estetik

Gramedia Jalma & Foreword Library: Baca Buku Gratis dengan Vibe Estetik

Gramedia yang Next Level

Di tengah hiruk pikuk Jakarta, ada tempat-tempat estetik dan gratis untuk bisa membaca buku dengan nyaman. Salah satunya adalah Gramedia Jalma, yang terletak di Blok M. Gramedia Jalma muncul membawa wajah baru. Dahulunya, orang datang ke Gramedia Melawai hanya untuk membeli buku atau alat tulis. Kini, Gramedia Jalma menjelma menjadi ruang yang serba bisa.

Ratusan pengunjung dalam sehari datang ke Gramedia Jalma untuk nongkrong, membaca, bahkan mengadakan dan menghadiri acara literasi. Di sini disediakan beberapa buku yang dapat dibaca secara gratis yang terletak di salah satu rak. Ruangannya terbagi menjadi area buku, area kafe, serta ruang kreatif yang selalu ramai diisi diskusi, bedah buku, atau workshop. Interiornya bergaya modern dengan warna-warna hangat, rak buku kayu, dan lampu gantung kekuningan yang memberikan suasana nyaman. Bahkan, beberapa sudutnya diincar sebagai spot foto estetik oleh pengunjung. Gramedia Jalma ruang sosial yang mempertemukan banyak orang dengan minat yang sama.

Koleksi buku gramedia jalma di jakarta selatan

Perpustakaan Rasa Rumah

Sementara itu, di sisi selatan kota Jakarta, di tengah kawasan perumahan yang tenang, berdiri Foreword Library. Sebuah tempat yang namanya mulai viral di kalangan pecinta literasi. Berlokasi di Jeruk Purut, tempat ini ibarat permata tersembunyi di antara keramaian Jakarta. Foreword Library berada di area Teras Sebelas, sebuah kompleks dengan konsep creative space. Mulanya, siapa pun yang datang pasti akan terpesona dengan desainnya yang homey dan hangat. Dinding kayu, jendela kaca besar yang membuat sinar matahari masuk lembut, serta rak-rak buku yang tersusun rapi menjadi daya tarik utamanya. Bahkan, pengunjung kerap bilang bahwa suasana di sini seakan-akan membuat mereka lupa sedang berada di Jakarta.

Koleksi buku di Foreword Library mencapai sekitar 500-560 judul, kebanyakan buku impor berbahasa Inggris yang jarang dijumpai di perpustakaan umum. Mulai dari novel klasik, sastra kontemporer, hingga buku-buku nonfiksi bertema budaya, semua bisa ditemukan di sini. Karena itu, banyak pengunjung datang bukan hanya untuk membaca, tetapi juga menenangkan diri sambil menyeruput kopi hangat di sudut kafe kecilnya.

Urgensi literasi untuk upgrade diri dan amal

Bikin Lupa Lagi di Jakarta!

Menariknya, Gramedia Jalma dan Foreword Library menawarkan pengalaman yang sangat berbeda. Gramedia Jalma cocok sekali bagi kamu yang senang berada di keramaian, ingin terhubung dengan komunitas, atau mencari inspirasi sambil berkenalan dengan relasi baru. Di tempat ini, selain membaca, kamu bisa bertemu orang-orang baru, ikut acara literasi, atau sekadar menikmati atmosfer modern yang penuh semangat. Sedangkan Foreword Library lebih pas untukmu yang mendambakan suasana sepi, jauh dari kebisingan kota. Ruangannya yang tenang dan suasana seperti rumah sendiri membuat Foreword Library menjadi tempat pelarian sempurna saat ingin menyendiri bersama buku.

Untuk ayah dan bunda, tempat ini juga sangat cocok untuk anak-anak. Memperkenalkan dunia buku ke anak bisa menjadi agenda seru di ruang khusus anak. Jadi, jika kamu suka membaca sambil merasakan keramaian yang menambah insight, Gramedia Jalma jawabannya. Namun, bila kamu ingin membaca dalam sunyi, datanglah ke Teras Sebelas, tepatnya di Foreword Library yang menjadi surga kecil untuk para introvert dan pembaca buku.

Sesungguhnya, keberadaan tempat-tempat seperti Gramedia Jalma dan Foreword Library menjadi bukti nyata bahwa literasi masih hidup di Jakarta. Faktanya, kedua tempat ini bukan sekadar tempat baca, melainkan juga ruang komunitas, wadah diskusi, hingga sarana untuk mengasah kreativitas. Suasana yang menenangkan, cahaya lampu yang temaram, dan rak-rak buku yang rapi mampu menciptakan rasa nyaman dan inspirasi yang melimpah. Akibatnya, tidak sedikit orang yang rutin datang hanya untuk menghabiskan waktu beberapa jam, membaca satu-dua bab buku sambil menenangkan pikiran dari rutinitas kota yang melelahkan. Betapapun berbeda konsep keduanya, baik Gramedia Jalma maupun Foreword Library, keduanya punya satu kesamaan: menjadi oasis bagi pencinta buku di tengah Jakarta yang tak pernah tidur.

Geser Sedikit dari Jakarta, Sekolah IT di Bogor Hidupkan Literasi Nyata

Berbicara soal literasi, ternyata tak hanya ruang-ruang publik yang bergerak aktif dalam menghidupkannya. Nyatanya, lembaga pendidikan seperti IDN Boarding School di Bogor juga mengambil peran penting. Sekolah ini dikenal bukan hanya karena basis pendidikannya di bidang IT dan agama, tetapi juga karena budaya literasi yang sangat kental. Adakalanya kita lupa, bahwa di balik gemerlap teknologi, literasi tetap menjadi kunci yang membentuk pola pikir kritis dan kreatif generasi muda. IDN Boarding School membuktikan hal itu dengan menerbitkan sebuah buku berjudul “Learning, Leading, Living the Future”. Buku ini ditulis oleh 24 pegawai IDN, mengangkat kisah pembelajaran, kepemimpinan, dan wawasan hidup masa depan, yang bisa dinikmati publik dan sudah ber-ISBN. Buku ini merupakan buku pertama dan perdana yang diterbitkan oleh Penerbit Yayasan IDN itu sendiri.

Sekolah ini sejak berdiri telah mendorong siswanya untuk menulis buku. Setiap semester, siswa wajib menghasilkan buku, didesain dengan kreatif, kemudian dicetak. Aktivitas membaca dan menulis merupakan kebiasaan dan keterampilan yang wajib dimiliki oleh seluruh siswa maupun civitas IDN.

Intinya, baik Gramedia Jalma, Foreword Library, maupun IDN Boarding School. Ketiganya adalah contoh nyata bagaimana literasi bukan hanya tentang membaca buku, tetapi juga membangun komunitas. Ketiga ruang publik ini juga telah menghidupkan diskusi dan melahirkan karya yang berdampak bagi banyak orang.

Ada lebih banyak kegiatan dan program literasi IDN Boarding School di sini: Akses Buku Gratis Lewat iPusnas: Komunitas Literasi IDN Dorong Guru dan Civitas Sekolah Aktif Baca dan Menulis

Intip juga prestasi siswi IDN Boarding School, fokus belajar IT tapi jago di kompetisi literasi: Juara 1 Lomba Puisi Nasional diraih Santriwati IDN Boarding School

About Author

Husnul

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *