September 26, 2025
Artikel

Indonesia dan Korea Belajar di Satu Kelas, Sekolah Lain Bisa Tiru!

Indonesia dan Korea Belajar di Satu Kelas, Sekolah Lain Bisa Tiru!

Merdeka di Tahun yang Sama dengan Korea, Mengapa Indonesia Tertinggal?

Indonesia dan Korea merdeka di hari yang hampir bersamaan. Indonesia pada 17 Agustus 1945 sedangkan Korea Selatan pada 15 Agustus 1945. Hanya selang 2 hari setelah Korsel, mengapa Indonesia tampak tertinggal pada banyak aspek dari negeri ginseng ini? Pendidikan di Korea terkenal ketat dan siswanya tumbuh dengan jiwa yang sangat kompetitif. Di sisi positifnya, pelajar Korea Selatan memiliki semangat belajar yang tinggi dan tidak banyak bersantai untuk hal yang tidak penting. Ketakutan akan tidak lulus masuk universitas membentuk siswa termasuk orang tua mereka membuat persiapan jauh-jauh hari di bangku sekolah. Belajar dari pukul 7 pagi kemudian dilanjutkan dengan les hingga pukul 10 malam bukan pemandangan yang asing di Korea Selatan.

Namun bukan hanya karakter dan minat belajar siswanya saja yang begitu jauh daripada pelajar di Indonesia. Kita dapat mengiyakan bahwa gedung-gedung sekolah hingga fasilitas sekolah mereka sangat maju. Sistem pendidikan, ujian sekolah, dan kualitas guru juga menjadi perhatian.Itu masihlah perbedaan dalam aspek pendidikan. Kita belum membahas perbedaan kemajuan teknologi, infrastruktur, dan lainnya yang sangat menonjol. Hal ini melahirkan pertanyaan, mengapa Indonesia tampak tertinggal dari negara yang sama-sama merdeka di bulan Agustus 1945?

Dibanding harus mencari jawaban tentang mengapa, mari kita coba bertanya “bagaimana”? Bagaimana jika kita mencoba masuk ke lingkup pendidikan mereka, berkenalan dengan siswanya, dan berinteraksi dengan guru-gurunya?

Kelas Virtual Antara Siswa SMP Indonesia dan Korea Selatan

Bagaimana jika siswa di Indonesia memperkenalkan rendang kepada siswa di Korea Selatan langsung di kelas mereka sendiri? Sudah tentu bisa karena keberadaan teknologi. Pemanfaatan teknologi untuk kelas virtual sudah gencar dilakukan terlebih sejak pandemi covid-19. Namun tidak sampai di situ saja. Kegiatan semacam ini seharusnya dapat dilakukan hingga masa sekarang. Pertukaran pelajar internasional selalu identik dengan biaya yang besar dan ekslusif—tidak semua pelajar dapat mengikuti. Namun inovasi pertukaran pelajar internasional virtual ini membuka kesempatan interaksi global siswa secara menyeluruh dan lebih efisien.

Senin, 14 Juli 2025, ruang kelas IDN Boarding School terasa lebih ramai karena kehadiran siswa dari Korea Selatan melalui zoom. Pada kesempatan ini, siswa IDN berinteraksi dan belajar bersama siswi dari Incheon Sangok Girls’ Middle School, Korea Selatan. Meskipun hanya lewat layar, pertukaran informasi dan diskusi berlangsung dengan lancar dan menyenangkan. Jarak antara Indonesia dan Korea jadi tidak terasa.

Bekerja sama dengan Indonesia Global Education Network (I-GEN), IDN Boarding School untuk ikut berpartisipasi dalam program international student exchange ini. Program ini menjadi jembatan budaya yang mempertemukan dua bangsa: Indonesia dan Korea Selatan. Meski dipisahkan ribuan kilometer dan zona waktu yang berbeda, para siswa mampu menjalin koneksi lewat satu bahasa universal: semangat belajar dan rasa ingin tahu.

Dalam sesi virtual ini, siswa saling memperkenalkan diri, berbagi cerita tentang kehidupan sekolah, makanan tradisional, serta tempat-tempat wisata menarik di Indonesia. Siswi dari Korea Selatan juga memperkenalkan budaya dan bahasa Korea yang cukup banyak diminati anak muda sekarang. Lebih dari itu, mereka belajar untuk saling mendengarkan, menghargai, dan menyampaikan pendapat dalam Bahasa Inggris dengan percaya diri!

Teknologi sebagai Jembatan, Bukan Penghambat Pendidikan

Teknologi kerap digunakan secara menyimpang oleh pelajar tanpa pengawasan guru dan orang tua. Padahal teknologi sangat membantu proses pembelajaran yang lebih maju. Apa yang dilakukan oleh IDN Boarding School dapat menjadi contoh bahwa pembelajaran di era digital tidaklah harus monoton. Sekolah tak lagi terbatas pada ruang kelas dan papan tulis. Dunia bisa jadi ruang belajar. Dan teknologi adalah pintu dan jembatannya.

Faktanya, sistem pendidikan Indonesia saat ini sudah mengarah pada pemanfaatan internet dan teknologi. Artinya, siapa pun bisa berinovasi. Sekolah mana pun bisa memulai model pembelajaran global seperti ini.

Bayangkan, hanya dengan satu layar dan koneksi internet, siswa bisa:

  1. Mengenal budaya baru dari sumber dan negara aslinya dalam dua arah, tidak hanya satu arah (lewat buku atau video rekaman)
  2. Melatih kepercayaan diri dalam berbicara Bahasa Inggris
  3. Memperluas perspektif dan relasi internasional,
  4. Merasakan langsung bahwa dunia ini begitu luas dan mereka tidak sendiri

Pengalaman ini memperkaya proses pendidikan yang seharusnya tidak hanya mengejar nilai, tapi menumbuhkan rasa ingin tahu dan kepercayaan diri. Itulah yang seharusnya menjadi goal dari ruang kelas. Tidak hanya mencetak angka di atas kertas yang kadang tidak sejalan dengan praktiknya di dunia nyata.

Baca juga: Projek IT Karya Siswi di “Technology Exhibition” Sekolah

Semua Sekolah Bisa, Semua Guru Bisa Mulai

Seorang guru, kepala sekolah, atau penggerak pendidikan seharusnya tidak berpikir ini hanya bisa dilakukan sekolah besar atau bertaraf internasional. Kegiatan seperti ini bisa dimulai dari hal sederhana, misalnya:

  • Proyek perkenalan budaya lewat video,
  • Pertemuan Zoom dengan sekolah dari daerah atau negara lain,
  • Penugasan kolaboratif antar pelajar lintas negara.

Topiknya bisa sesederhana memperkenalkan diri, budaya lokal, atau kegiatan sekolah. Tapi dampaknya luar biasa: siswa merasa punya panggung, merasa didengar, dan yang paling penting merasa mampu menjadi bagian dari dunia yang lebih luas. Terlebih untuk sekolah-sekolah di daerah kecil, projek seperti ini bisa membuat mereka keluar dari perasaan terisolasi. Sinyal dan perangkat yang memadai sendiri tidak akan sulit jika diupayakan dengan sungguh-sungguh oleh sekolah. Semoga program kelas virtual Indonesia dan Korea yang dilaksanakan oleh IDN Boarding School ini dapat memberikan inspirasi bagi sekolah-sekolah lain.

Belajar Teknologi, Agama, dan Bahasa untuk Masa Depan Global

Sebagai sekolah berasrama yang mengintegrasikan tiga kurikulum utama—teknologi, diniyah (agama), dan Bahasa Inggris, IDN Boarding School percaya bahwa kualitas pendidikan tidak ditentukan dari seberapa besar gedung kelasnya dan seberapa mewah kamar asramanya. Bagi IDN, pendidikan terbaik diberikan melalui program-program yang benar berdampak. Program-program di IDN menggerakkan semua siswa untuk berpikir, berkomunikasi, berkarya, dan bermanfaat. Fasilitas dan kegiatan yang mampu membentuk siswa secara aktiflah yang ditawarkan oleh IDN Boarding School. Mental siswa tidak dibangun dari kenyamanan namun melalui tantangan. Tantangan yang dihadirkan hanya ditujukan untuk mengeluarkan semua potensi yang masih tersembunyi dalam diri siswa. Kelas internasional ini memberikan ruang untuk siswa bisa berinteraksi dengan sesamanya dari ribuan kilometer. Dengan latar bahasa dan budaya yang berbeda, ini menjadi tantangan sekaligus kesempatan untuk unjuk diri bahwa mereka mampu dan bisa.

About Author

Husnul

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *